Lumbung Keresahan
(n) Humatera dan Pawon’e Arek-Arek adalah sebuah lumbung keresahan. Keduanya menjadi ruang bagi aliran keresahan yang datang mengalir tanpa diminta. Arus keresahan datang dari aktivitas sehari-hari merawat dua inisiatif yang memicu keinginan untuk saling bercerita satu sama lain. Perjumpaan dalam ruang ini kemudian membuka ruang refleksi lain tentang kondisi: tentang apa yang bisa diupayakan dan apa yang bisa dikerjakan bersama. Seiring berjalannya waktu, juga karena kondisi pandemi yang hadir, kita terdorong untuk memahami satu sama lain dan membangun kepekaan sosial. Aktivitas yang dilakukan bersama menjadi titik bertemu kembali dan merefleksikan berbagai hal di tengah kota yang semakin individualis. Akhirnya kita punya rasa bahwa kita tidak sendiri dan dapat merenungkan kembali apa yang tidak tepat di hidup kita.
— Cahyo Wulan Prayogo
Melakukan Bersama-sama
(v) Upaya untuk tidak menyerah pada keterbatasan, keterpecahan, dan jalan sendiri-sendiri. Upaya menjadikan keterbatasan untuk menyatukan tujuan dan aksi bersama; mengorganisir acara, membuat konsep, mengarsipkan, mempelajari, mendiskusikan, menyatukan sumber daya, pertemuan dan pertemanan. Melakukan bersama-sama berhubungan erat dengan kedekatan anggota dan jarak spasial. Kedekatan diuji dalam fase tarik ulur kebutuhan untuk melengkapi kekurangan masing-masing dalam mewujudkan suatu karya. Baik dalam urun pikiran dan daya teknikal. Jarak spasial merupakan tantangan dan pertanyaan untuk dijawab dalam mewujudkan aksi bersama yang ideal, pertanyaan antara pertemuan tubuh dan virtual.
— Indizinepartij
Berbasis Pertemanan
(adj) Kunci aktivitas Yayasan Tonjo Foundation (Tonjo) adalah basis pertemanan. Partisipan adalah bagian dari Tonjo. Tanpa kehadiran mereka, tujuan “redistribusi sumber daya” tak akan bisa berjalan. Ini tak lepas dari pandangan bahwa ada kebutuhan akan oase di tengah artikulasi seni rupa yang terkesan “rumit” untuk masyarakat awam. Tiruan atas cara-cara yang dipakai masyarakat, mulai dari sayembara hingga lotre menjadi sarana artikulasi. Kebetulan saja ruang bermain anggota Tonjo adalah tongkrongan seni, maka hal yang mereka lakukan kemudian bisa disebut sebagai “karya seni”. Menurut Tonjo, cara-cara seperti itu dapat mendekatkan masyarakat pada seni, begitu juga sebaliknya, mendekatkan seni pada masyarakat.
— Yayasan Tonjo Foundation
Meneruskan Arsip-Melahirkan Relasi
(v) Sebagai toko buku, Ruang Melamun ingin melahirkan relasi antara pengunjung dan penjaga toko yang sifatnya tidak melulu transaksional. Mereka percaya, mereka bisa mendapatkan teman dari proses itu. Sehingga di kunjungan selanjutnya ada lebih banyak lagi kebaikan yang bisa dipertukarkan dalam hubungan pertemanan, bukan hanya uang ditukar sumber pengetahuan. Jalinan pertemanan seperti ini juga mereka upayakan untuk sesama penjaja buku, khususnya di ranah buku lawas (tua). Jadi, alih-alih memonopoli temuan-temuan berharga dari pemasoknya, mereka memilih untuk saling bertukar dan yakin bahwa jika temuan itu laku, itu adalah rezeki milik bersama. Justru dengan cara seperti itu, Ruang Melamun merasa bahwa mereka dapat bertahan.
— Ruang Melamun